Ini dalah cerita tentang cinta yang yang terpaksa, hal ini bisa terjadi karena ternyata ada dua cowok yang selama ini menyukai aku, sebut saja aku Rani, aku sekarang duduk di bangku SMA, kelas dua. Dua cowok itu adalah Rian dan Rafli, mereka berdua adalah dua sejoli yang tak bisa dipisahkan, mereka selalu bersama di manapun dan kapanpun, yah karena mereka adalah sahabat dari kecil. Aku tidak tahu dengan perasaan ini, aku suka sama Rian, tapi aku belum tahu apakah dia suka sama aku apa tidak, tapi kelihatanya Rian juga menyukaiku meskipun itu masih perkiraanku saja. Tetap Rafli juga menyukaiku, aku bingung dengan semua ini.
Hingga pada Sore itu kami bertiga mengerjakan tugas kelompok, kami mengerjakanya di rumah si Rafli, kami selalu bercanda dan bergurau sambil mengerjakan tugas kelompok kami. Akhirnya tugas kelompok kami selesai juga, dan sebelum pulang, kami berbincang bincang. Dan pada saat si Rafli mengambilkan minum buat kami, Rian tiba-tiba mendatangiku dan menembakku.Ini dalah cerita tentang cinta yang yang terpaksa, hal ini bisa terjadi karena ternyata ada dua cowok yang selama ini menyukai aku, sebut saja aku Rani, aku sekarang duduk di bangku SMA, kelas dua. Dua cowok itu adalah Rian dan Rafli, mereka berdua adalah dua sejoli yang tak bisa dipisahkan, mereka selalu bersama di manapun dan kapanpun, yah karena mereka adalah sahabat dari kecil. Aku tidak tahu dengan perasaan ini, aku suka sama Rian, tapi aku belum tahu apakah dia suka sama aku apa tidak, tapi kelihatanya Rian juga menyukaiku meskipun itu masih perkiraanku saja. Tetap Rafli juga menyukaiku, aku bingung dengan semua ini.
Hingga pada Sore itu kami bertiga mengerjakan tugas kelompok, kami mengerjakanya di rumah si Rafli, kami selalu bercanda dan bergurau sambil mengerjakan tugas kelompok kami. Akhirnya tugas kelompok kami selesai juga, dan sebelum pulang, kami berbincang bincang. Dan pada saat si Rafli mengambilkan minum buat kami, Rian tiba-tiba mendatangiku dan menembakku.Ini dalah cerita tentang cinta yang yang terpaksa, hal ini bisa terjadi karena ternyata ada dua cowok yang selama ini menyukai aku, sebut saja aku Rani, aku sekarang duduk di bangku SMA, kelas dua. Dua cowok itu adalah Rian dan Rafli, mereka berdua adalah dua sejoli yang tak bisa dipisahkan, mereka selalu bersama di manapun dan kapanpun, yah karena mereka adalah sahabat dari kecil. Aku tidak tahu dengan perasaan ini, aku suka sama Rian, tapi aku belum tahu apakah dia suka sama aku apa tidak, tapi kelihatanya Rian juga menyukaiku meskipun itu masih perkiraanku saja. Tetap Rafli juga menyukaiku, aku bingung dengan semua ini.
“Rani, aku mau ngomong sesuatu ke kamu…” dengan nada serius Rian berkata.
“iya.. ngomong aja lo..” ku tanggapi dia.
“aku suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku?” tiba-tiba Rian menembakku.
“mmm…” aku bingung mau omong apa, karena aku juga suka sama dia, dan dia adalah temanku dari kecil, aku bingung sekali.
“kamu mau nggak?” semakin penasaran si Rian.
“iya aku mau” aku tak sangup menahan rasa ini, karena aku juga suka sama dia, Rian.
“iya.. ngomong aja lo..” ku tanggapi dia.
“aku suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku?” tiba-tiba Rian menembakku.
“mmm…” aku bingung mau omong apa, karena aku juga suka sama dia, dan dia adalah temanku dari kecil, aku bingung sekali.
“kamu mau nggak?” semakin penasaran si Rian.
“iya aku mau” aku tak sangup menahan rasa ini, karena aku juga suka sama dia, Rian.
Dan setelah kami jadian, dan berbincang-bincang, tiba-tiba ada suara gelas pecah di belakang, serontak kami melihat di belakang, ternyata si Rafli menjatuhkan gelas minuman yang akan diberikan ke kami.
“ada apa Raf?” Tanya Rian.
“enggak, gak apa-apa kok!” Rafli. “udah kalian balik lagi ke depan, biar aku urus ini..” sentak Rafli.
Pada saat di kelas, teman-teman sekelas aku menyoraki kami, karena mereka berdua mengetahui kalau aku dan Rian telah jadian. Tapi saat aku lihat si Rafli, dia terlihat diam, sepertinya dia sedih. Dan langsung aku bilang ke Rian. Kalau sahabatnya sedang terlihat sedih. Langsung Rian mendatangi Rafli. Aku ikut dengannya, karena aku juga ingin tahu, ada apa dengan Rafli selama ini, karena semenjak aku jadian dengan Rian, Rafli jadi sering menyendiri dan tidak lagi bergabung dengan kami seperti dulu.
“ada apa Raf?” Tanya Rian.
“enggak, gak apa-apa kok!” Rafli. “udah kalian balik lagi ke depan, biar aku urus ini..” sentak Rafli.
Pada saat di kelas, teman-teman sekelas aku menyoraki kami, karena mereka berdua mengetahui kalau aku dan Rian telah jadian. Tapi saat aku lihat si Rafli, dia terlihat diam, sepertinya dia sedih. Dan langsung aku bilang ke Rian. Kalau sahabatnya sedang terlihat sedih. Langsung Rian mendatangi Rafli. Aku ikut dengannya, karena aku juga ingin tahu, ada apa dengan Rafli selama ini, karena semenjak aku jadian dengan Rian, Rafli jadi sering menyendiri dan tidak lagi bergabung dengan kami seperti dulu.
“raf, kamu kenapa? Kok diem aja dari tadi?” Tanya Rian.
“gak apa-apa, kamu kenapa sih kok ke sini? pergi sana gih! !aku lagi pengen sendiri!!” tidak tahu kenapa dia menjadi kasar seperti ini pada Rian.
“kenapa sih kamu? kamu kok kasar seperti ini sekarang, gak seperti Rafli yang dulu. Aku kan sahabatmu!!” Rian mencoba menyadarkan Rafli.
“apa!! sahabat?! dulu iya, tapi sekarang enggak!” Rafli langsung pergi ke luar dari kelas .
Dan Rian pun terlihat sangat sedih. Aku tak tahu apa yang menyebabkan perpecahan di antara mereka.
“gak apa-apa, kamu kenapa sih kok ke sini? pergi sana gih! !aku lagi pengen sendiri!!” tidak tahu kenapa dia menjadi kasar seperti ini pada Rian.
“kenapa sih kamu? kamu kok kasar seperti ini sekarang, gak seperti Rafli yang dulu. Aku kan sahabatmu!!” Rian mencoba menyadarkan Rafli.
“apa!! sahabat?! dulu iya, tapi sekarang enggak!” Rafli langsung pergi ke luar dari kelas .
Dan Rian pun terlihat sangat sedih. Aku tak tahu apa yang menyebabkan perpecahan di antara mereka.
Aku kasihan pada kekasihku Rian, dia terlihat sangat terpukul setelah kejadian itu.
“sayang kamu gak apa-apa?” ku coba Tanya Rian.
“aku sedih, apa salahku pada Rafli, sampai dia membenciku dan tak menganggapku lagi menjadi sahabatnya.”
“udah sayang, jangan sedih, aku jadi ikut sedih kalau kamu sedih, aku juga heran pada Rafli, semenjak kita jadian, dia tak pernah menghubungi aku lagi. Dan tak pernah berbincang-bincang. Ya udah sayang, kita pergi ke kantin aja,” ku coba hibur Rian.
“iya sayang, ayo..” denagan wajah yang lemes dia menggandeng tanganku.
“sayang kamu gak apa-apa?” ku coba Tanya Rian.
“aku sedih, apa salahku pada Rafli, sampai dia membenciku dan tak menganggapku lagi menjadi sahabatnya.”
“udah sayang, jangan sedih, aku jadi ikut sedih kalau kamu sedih, aku juga heran pada Rafli, semenjak kita jadian, dia tak pernah menghubungi aku lagi. Dan tak pernah berbincang-bincang. Ya udah sayang, kita pergi ke kantin aja,” ku coba hibur Rian.
“iya sayang, ayo..” denagan wajah yang lemes dia menggandeng tanganku.
Aku sangat sayang pada Rian, karena dia seorang laki-laki yang ceria, humoris dan sangat pengertian, tapi 2 hari ini dia tak membalas BBM-ku, aku sms tak dibalas, aku telepon gak diangkat, apa yang terjadi pada pacarku ini, apa dia da gak sayang lagi padaku? hingga pada suatu malam, Rian BBM aku, dia mengajak aku ketemuan besok, karena besok hari minggu. Aku penasaran ada apa dengan kekasihku ini. Keesokan harinya, aku ketemuan dengan Rian, tak tahu kenapa, dia memelukku dan meneteskan air mata, aku bingung ada apa dengan pacarku ini. Kemudian dia melepaskan pelukannya dan ngomong serius dengan aku.
“sayang, itu adalah pelukan terakhirku. Karena aku mau kita putus.” dengan terisak dia berkata seperti itu.
“kenapa sayang? Kenapa? aku sangat sayang padamu!!” aku tidak mau putus dengan Rian.
“karena ini demi Rafli. Aku tak tahu bahwa selama ini Rafli menyukaimu. Dan hubungan inilah yang membuat hubungan persahabatan kami pecah. Aku mohon. Aku mau kamu mencintai Rafli.”
“aku tidak mau!! Karena yang aku cintai cuma kamu!”aku mencoba menolak.
“aku mohon berjanjilah, agar kamu mencintai Rafli dan melupakan aku! aku mohon.” Sambil menangis dan memegang tanganku.
“kenapa sayang? Kenapa? aku sangat sayang padamu!!” aku tidak mau putus dengan Rian.
“karena ini demi Rafli. Aku tak tahu bahwa selama ini Rafli menyukaimu. Dan hubungan inilah yang membuat hubungan persahabatan kami pecah. Aku mohon. Aku mau kamu mencintai Rafli.”
“aku tidak mau!! Karena yang aku cintai cuma kamu!”aku mencoba menolak.
“aku mohon berjanjilah, agar kamu mencintai Rafli dan melupakan aku! aku mohon.” Sambil menangis dan memegang tanganku.
Hal itu membuat hatiku tersentuh dan aku turuti saja permintaan pacarku ini. Aku akan melupakan Rian dan akan mencintai Rafli demi Rian dan demi persahabatan mereka. Rian besok akan Meminta maaf pada Rafli dan akan bilang bahwa dia dan aku telah putus, karena kami saling tidak cocok. Dan setelah kejadian itu, aku mempunyai janji pada Rian untuk mencoba mencintai Rafli, dan mendekati Rafli, karena mereka berdua sudah berbaikan. Aku senang melihatnya, tapi aku sedih karena harus putus dengan Rian. Dan mulai saat ini aku mendekati Rafli dan mencoba untuk mencintai Rafli. Dan melupakan Rian, meskipun sulit, karena janji dalah janji.
Cerpen Karangan: Moch. Ari Nur Kahfi
0 komentar: